Headlines News :

Nasehat Syeikh Abul Walid Al Maqdisiy rohimahullah

Saya menasehatkan kepada diri saya dan ikhwan ikhwan saya:

Pertama, untuk menuntut ilmu syar'i dengan ikhlas dan shidiq, dan memulai dari ilmu ilmu yang fardhu 'ain, serta hendaknya cita cita dalam menuntut ilmu adalah tinggi setinggi puncak gunung. Ketahuilah bahwa ilmu tidak dipelajari untuk dapat duduk di barisan depan dalam majelis majelis, tidak pula untuk mendebat orang orang bodoh, serta tidak pula untuk menyaingi para ulama. Akan tetapi ia dipelajari untuk diamalkan dan didakwahkan. Ketahuilah bahwa perang pembatas antara islam dan syirik, antara iman dan kekafiran tidak mungkin dapat dipimpin oleh orang orang bodoh.

Kedua, janganlah kalian berta'shshub (fanatik) kepada seorang ulama, atau penuntut ilmu atau sebuah jama'ah. Sesungguhnya para tokoh itu dikenal karena melalui al haq (kebenaran), sedangkan al haq tidak dikenal (diketahui) melalui para tokoh. Kalian harus memihak kepada jama'ah yang benar meskipun jama'ah tersebut kecil secara kuantitas dan perbekalan. Kalian harus adil dan inshof karena keduannya adalah keadaan orang orang yang mulia, sedangkan orang orang mulia pada zaman ini adalah sedikit.

Ketiga, berperilakulah dengan akhlaq akhlaq yang baik dan tinggalkanlah akhlaq akhlaq yang jelek. Jauhilah hal hal yang hina dan obatilah hati dari penyakit sombong, dengki, ghibah, namimah (adu domba), dusta, mencaci maki, menjelekkan orang lain tanpa dasar kebenaran, dan bersikap fujur ketika bersengketa, serta perkara perkara yang membinasakan lainnya. Ketahuilah bahwa penyakit penyakit hati adalah jauh lebih membunuh daripada penyakit penyakit badan, dan pengobatannya adalah dengan menghadap kepada Allah, meninggalkan maksiat maksiat, memperbanyak do'a, mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah ibadah nawafil dan ketaatan ketaatan, bergaul dengan teman yang shaleh, selalu berdzikir kepada Allah, serta selalu memperbanyak sholat khususnya lagi qiyamullail.

Keempat, pelajarilah realita umat kalian serta hukum syar'i atas realita tersebut. Dan janganlah kalian taqlid buta kepada para tokoh sehingga bila mereka beriman maka kalianpun ikut beriman, dan bila mereka kafir maka kalianpun ikut ikutan kafir. Ikutilah dalil syar'i dan mengarahlah kemana saja ia mengarah. Kalian harus mengikuti pemahaman para salaf kita yang shaleh yang berada pada tiga abad yang utama.

Kelima, jagalah umur kalian dan sibukkanlah waktu waktu kalian dalam ketaatan kepada Allah dan menolong dien-Nya, serta beramallah dengan tekun dan semangat. Karena sesungguhnya seseorang itu tergantung pada amalnya, bila amalnya baik maka iapun baik dan bila amalnya jelek maka iapun jelek. Jadilah contoh dan suri tauladan yang baik bagi orang selain kalian. Jangan sampai islam dalam keadaan bahaya karena sebab kalian, karena kalian sebenarnya tengah berada pada tsughur (celah/gap/tempat penjagaan) yang besar, dan tidak sesogyanya seorang penjaga itu tidur atau lalai di saat berjaga. Ketahuilah bahwa para tokoh (rijaal) tidak mengenal istirahat, dan benar Imam Syafi'i rohimahullah ketika beliau berkata:

راحة الرجال غفلة

Istirahatnya para tokoh (rijaal) adalah sebuah kelalaian.

Terakhir, bila para pemuda muwahhid tidak mengangkat panji tauhid pada zaman ini, lalu kapan lagi mereka akan melakukannya?! Apakah menunggu setelah panji tersebut hilang atau terjatuh, (kita berlindung kepada Allah dari hal tersebut)?! Ketika mereka berpura pura menangis karena menelantarkan haknya, apakah salah seorang dari mereka tidak mendengar firman Allah Ta'ala:

لا يستوى منكم من أنفق من قبل الفتح وقاتل أولئك أعظم درجة من الذين أنفقوا من بعد وقاتلوا

"Tidaklah sama diantara kalian orang yang menginfaqkan hartanya dan berperang sebelum penaklukan. Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang orang yang menginfaqkan hartanya dan berperang sesudah itu." (Al Hadid:10)

Apakah salah seorang dari mereka tidak menginginkan untuk menjadi termasuk dari golongan As Sabiquunal Awwaluun yang lewat perantaraan mereka Allah menolong dien ini dan meninggikan panji tauhid, serta Dia menjadikan mereka sebagai imam imam dien ini dan menjadikan amalan baik orang orang yang mengikuti mereka termasuk dalam lembaran lembaran amalan mereka? Apakah mereka tidak butuh pahala Allah dan balasan-Nya yang agung ini?

Allah Ta'ala berfirman:

يا أيها الناس أنتم الفقراء إلي الله والله هو الغني الحميد

"Wahai manusia, kalianlah yang membutuhkan Allah, dan Allah Dialah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji" (Fatir:15)

Allah Ta'ala berfirman:

ومن يبخل فإنما يبخل عن نفسه والله الغني وأنتم الفقراء وان تتولوا يستبدل قوما غيركم ثم لا يكونوا أمثالكم

"Dan barang siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah lah yang Maha Kaya sedangkan kalianlah orang orang yang faqir. Dan jika kalian berpaling niscaya Dia akan mengganti kalian dengan kaum lain, dan mereka tidak akan seperti kalian." (Muhammad:38)

Dan Allah Ta'ala berfirman:

ومن جاهد فإنما يجاهد لنفسه إن الله لغني عن العالمين

"Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar benar Maha Kaya tidak membutuhkan sesuatupun dari alam semesta." (Al Ankabuut:6)

Ketahuilah bahwa panji ini tetap tinggi dan dien ini tetap tertolong, lewat perantara kita ataupun orang selain kita. Maka jangan halangi diri kalian untuk menjadi termasuk golongan yang menolong dien ini. Saya memohon kepada Allah untuk memperkerjakan kita semua untuk menolong dien ini.

Amir Jama'ah At Tauhid Wa Al Jihad, anggota Majelis Syura Mujahidin Palestina, anggota Lajnah Syar'iyyah Mimbar At Tauhid Wa Al Jihad: Asy Syeikh Abul Walid Al Maqdisiy rohimahullah.

Surat buat polisi

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah Penolong mujahidin dan Yang menghinakan orang orang musyrikin. Sholawat dan salam atas nabi-Nya yang mujahid dan terpercaya, juga atas keluarga dan sahabat sahabat beliau semuanya. Wa ba'du:

Saya sangat sedih bila melihat aparat IP[1] (polisi Iraq) melaksanakan sholat di mesjid mesjid kita. Mereka menyangka bahwa mereka adalah muslim, beribadah kepada Rob mereka dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan ruku' dan sujud...

Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan...

Kebodohan yang bertumpuk tumpuk ! Mereka menolong musuh musuh Allah, menjilat orang orang kafir dengan menumpahkan darah para mujahidin, tetapi mengira bahwa diri mereka masih muslim !

Wahai polisi...!

Wahai orang yang mengaku ngaku muslim dan melaksanakan sholat kepada Rob nya! Apakah engkau menolong orang jahat ?!

Apakah engkau mencari fatwa? Sungguh Allah telah berfatwa, Dia berfirman:

يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا اليهود والنصارى أولياء، بعضهم أولياء بعض

"Hai orang orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang orang yahudi dan nashrani sebagai pemimpin pemimpin kalian. Sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain." (Al Maidah:51)

Kemudian engkau bermaksiat kepada-Nya dengan maksiat yang besar yang mengeluarkanmu dari Millah yang agung (Islam):

ومن يتولهم منكم فإنه منهم إن الله لا يهدي القوم الظالمين

"Barang siapa diantara kalian mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk dari mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang zalim." (Al Maidah:51)

Wahai orang zalim, saya menamaimu dengan nama yang Allah telah menamaimu dengannya!

Apakah engkau beriman kepada sebagian isi Al Kitab dan kafir kepada sebagian yang lain?

Apakah engkau membuat Dien baru, ataukah engkau mengikuti manhaj kaum yahudi dan nashrani?

ويريدون أن يفرقوا بين الله ورسله ويقولون نؤمن ببعض ونكفر ببعض ويريدون أن يتخذوا بين سبيلا، أولئك هم الكافرون حقا وأعتدنا للكافرين عذابا مهينا

Wahai...

Bila engkau beralasan karena bodoh terhadap tauhid yang merupakan hak Allah atas seluruh manusia, maka ketahuilah bahwa kebodohan bukan sebuah udzur, kalau tidak begitu, maka orang bodoh tentu akan lebih baik dari orang yang berilmu. Nah, sekarangpun engkau telah mengetahuinya, lalu apa yang akan engkau lakukan?

Lepaskan pakaian kemurtadan dari badanmu, jangan mencintai musuh Allah. Sudah saatnya engkau menyambar musuh Allah sebagaimana elang menyambar buruannya.

Bila engkau tidak mampu menolong Allah dan tentara-Nya, maka jangan sekali kali engkau menolong musuh-Nya walau hanya dengan satu kata atau isyarat.

Tinggalkan pekerjaanmu ini. Allah lah yang telah menciptakanmu dan mereka, Dia akan memberi rezki kepadamu:

إن الله هو الرزاق ذو القوة التين

"Sesungguhnya Allah, Dia lah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh." (Adz Dzaariyaat:58)

وأن خفتم عيلة فسوف يغنيكم الله من فضله إن شاء إن الله عليم حكيم

"Dan jika kalian takut menjadi miskin, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada kalian dari karunianya jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (At Taubah:28)

Jangan katakan: "Bagaimana nanti isteriku dan anakku?" Karena sebentar lagi engkau akan lari dari mereka dan merekapun akan lari darimu, juga engkau akan berlepas diri dari mereka dan merekapun akan berlepas diri darimu.

يوم يفر المرء من أخيه، وأمه وأبيه، وصاحبته وبنيه، لكل امرئ منهم يومئذ شأن يغنيه

"Hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan bapaknya. Dari isteri dan anak anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya." ('Abasa:34-37)

Wahai orang zalim...!

Apakah engkau diatas jalan yang lurus, yaitu jalannya para Nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang orang sholeh? Ataukah engkau di atas jalannya orang orang yang dimurkai dan orang orang sesat? Apakah engkau membaca surat Al Fatihah tapi tidak memahami maknanya? Berapa banyak orang yang membaca Al Quran sedangkan Al Quran melaknatnya.

Wahai orang zalim...!

Dengarkan firman Rob mu:

فتري الذين في قلوبهم مرض يسارعون فيهم يقولون نخشى أن تصيبنا دائرة فعسى الله أن يأتي بالفتح أو أمر من عنده فيصبحوا على ما أسروا في أنفسهم نادمين

"Maka engkau akan melihat orang orang yang ada penyakit dalam hatinya bergegas mendekati mereka (orang orang yahudi dan nashrani) seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana." Mudah mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rosul-Nya) atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu mereka menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka." (Al Maidah:52)

يا أيها الذين آمنوا من يرتد منكم عن دينه فسوف يأتي الله بقوم يحبهم ويحبونه أذلة على المؤمنين أعزة علي الكافرين يجاهدون في سبيل الله ولا يخافون لومة لائم ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء والله واسع عليم

"Hai orang orang beriman, barang siapa diantara kalian yang murtad dari dien nya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut kepada orang orang mu'min, yang besikap keras kepada orang orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan tidak menghiraukan celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui." (Al Maidah:54)

Wahai orang zalim...!

Apakah engkau melayani orang yang menghina Rob kita, mengolok ngolok Dien kita, dan menginjak nginjak bumi dan kehormatan kita?

يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا الذين اتخذوا دينكم هزوا ولعبا من الذين أوتوا الكتاب من قبلكم والكفار أولياء واتقوا الله إن كنتم مؤمنين

"Hai orang orang yang beriman, janganlah kalian mengambil jadi pemimpinmu orang orang yang membuat Dien mu jadi buah ejekan dan permainan, yaitu orang orang yang telah diberi Al Kitab sebelummu dan orang orang kafir. Dan bertaqwalah kepada Allah jika kalian betul betul orang yang beriman." (Al Maidah:57)

Wahai orang zalim...!

لا يتخذ المؤمنون الكافرين أولياء من دون المؤمنين ومن يفعل ذلك فليس من الله في شيء

"Janganlah orang orang mu'min mengambil orang orang kafir menjadi pemimpin dengan meninggalkan orang orang mu'min. Barang siapa yang berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah." (Ali Imran:28)

Walaupun ia sholat di malam hari dan puasa di siang hari.

Wahai orang zalim...!

Apakah engkau mengaku ngaku bahwa engkau berada di atas Dien Muhammad shollallahu 'alaihi wa sallam dan di atas Millah Ibrahim shollallahu 'alaihi wa sallam?

Adapun Nabi Ibrahim, beliau telah berlepas diri dari bapaknya:

فلما تبين له أنه عدو الله تبرأ منه، إن إبراهيم لأواه حليم

"Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun." (At Taubah:114)

Dan adapun Nabi kita Muhammad shollallahu 'alaihi wa sallam, maka inilah keadaan beliau:

محمد رسول الله والذين معه أشداء علي الكفار رحماء بينهم

"Muhammad Rosulullah dan orang orang yang bersama dengannya adalah keras terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka." (Al Fath:29)

Padahal orang orang kafir tersebut adalah keluarga dan kaum Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam.

Wahai orang zalim...!

Tidakkah engkau merasa bosan dari melayani thogut thogut?!

Engkau telah melayani Saddam selama bertahun tahun, dan pada hari ini engkau melayani amerika !

الذين آمنوا يقاتلون في سبيل الله، والذين كفروا يقاتلون في سبيل الطاغوت، فقاتلوا أولياء الشيطان إن كيد الشيطان كان ضعيفا

"Orang orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang orang kafir berperang di jalan thogut. Maka perangilah penolong penolong syetan, sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah." (An Nisa:76)

Lalu di kelompok manakah engkau memihak?

Wahai orang zalim...!

Tidakkah engkau merasa takut ketika memberi isteri dan anakmu harta yang haram? Tidakkah engkau ketahui bahwa apa yang tumbuh dari harta yang haram maka neraka lebih layak baginya?

Wahai orang zalim...!

Ketahuilah bahwa isterimu yang muslimah adalah haram bagimu sampai kamu kembali masuk islam lagi dan berbaro dari musuh musuh Allah !

Wahai orang zalim...!

لا يغرنك تقلب الذين كفروا في البلاد، متاع قليل ثم مأواهم جهنم وبئس المهاد

"Janganlah engkau sekali kali terpedaya oleh kebebasan orang orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan yang sedikit, kemudian tempat tinggal mereka adalah Jahannam, dan Jahannam itu adalah seburuk buruknya tempat." (Ali Imran:196-197)

Wahai orang zalim...!

إن الله ليملي للظالم حتي إذا أخذه لم يفلته

"Sesungguhnya Allah akan menangguhkan orang zalim, hingga apabila Dia menyiksanya maka ia tidak akan bisa lepas"

وكذلك أخذ ربك إذا أخذ القرى وهي ظالمة إن أخذه أليم شديد

"Dan begitulah azab Rob mu, apabila Dia mengazab penduduk negeri negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras." (Hud:102)

Wahai orang zalim...!

Jangan membantah ! Kamu tidak termasuk orang mu'min... :

لا تجد قوما يؤمنون بالله واليوم الآخر يوادون من حاد الله ورسوله ولو كانوا آباءهم أو أبناءهم أو إخوانهم أو عشيرتهم أولئك كتب في قلوبهم الإيمان وأيدهم بروح منه ويدخلهم جنات تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها رضي الله عنهم ورضوا عنه أولئك حزب الله ألا إن حزب الله هم المفلحون

"Kamu tidak akan mendapati kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang orang yang menentang Allah dan Rosul-Nya, sekalipun orang orang itu adalah bapak bapak mereka, atau anak anak mereka, atau saudara saudara mereka, ataupun sanak keluarga mereka. Mereka itu adalah orang orang yang Allah telah tanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Dan Dia memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Mereka itulah golongan Allah, ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung." (Al Mujadilah:22)

Wahai ...!

Saya menyerumu dengan seruan Islam, masuk islamlah niscaya engkau selamat ! Tapi kalau engkau enggan, maka orang yang telah memperingatkanmu tidak akan bertanggung jawab.

Kalian adalah orang orang murtad dari Dien Allah, dan hukum Allah atas orang murtad adalah dibunuh di dunia dan adzab di akherat, dan tentara tentara Allah akan menerapkan hukum Allah atas diri kalian.

Maka kepada para mujahidin yang mulia...!

قاتلواهم يعذبهم الله بأيديكم ويخزهم وينصركم عليهم ويشف صدور قوم مؤمنين

"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan tangan tangan kalian, dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kalian terhadap mereka, serta mengobati hati orang orang yang beriman." (At Taubah:14)

Ditulis oleh Abu Mariyah Al Qursyiy

=======================

[1] IP adalah singkatan dari polisi Iraq yang ditulis dengan bahasa inggris (Iraq Police). Singkatan ini tertulis di atas baju baju seragam mereka, qobbahahumullah !

Apa hukum sholat di belakang imam yang mendo'akan kebaikan bagi pemerintah murtad?

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Syeikh yang terhormat.

Apa hukum sholat jumat dan sholat sholat lain di belakang imam imam yang mendoakan kebaikan untuk pemerintah pemerintah murtad? Karena sesungguhnya telah banyak perkataan yang telah kuterima tentang masalah ini, lalu di mana saya mesti sholat bila begini keadaan semua atau sebagian besar imam imam dan khotib khotib?

Jazakumullah khairan.

Jawaban

Bismillah, segala puji milik Allah, sholawat dan salam atas Rosulillah.

Saudaraku yang mulia

السلام عليكم

Tidak seyogyanya meninggalkan sholat jama'ah kecuali di belakang orang yang telah engkau yakinkan sekali terjerumusnya ia ke dalam hal hal yang dapat mengkafirkan pelakunya dan mengeluarkan pelakunya dari Millah. Adapun kalau masih di bawah tingkatan ini, seperti maksiat maksiat atau bid'ah bid'ah dan mudahanah mudahanah (biasa), maka hal ini semua tidak boleh menjadi alasan atau penyebab untuk meninggalkan sholat jama'ah.

Do'a nya sang khotib agar pemerintah mendapatkan hidayah atau taufik agar ia dapat menerapkan Al Kitab dan As Sunnah atau agar menjadi seperti yang dicintai dan diridhoi oleh Allah, atau agar menjadi seseorang yang memberikan kebaikan bagi negeri dan masyarakat, atau do'a do'a yang seperti ini yang tidak mengandung sikap menolong thogut atau undang undang kafirnya, atau menolongnya dalam menghadapi para muwahhidun (orang orang yang bertauhid), ini semua, meskipun ini termasuk perbuatan bid'ah yang tidak pernah terdapat pada abad abad terbaik, karena para ulama telah menganggap perbuatan mendo'akan di atas mimbar jum'at untuk kebaikan sultan yang muslim yang sedang memerintah dengan syari'at Allah termasuk kategori perbuatan bid'ah, lalu bagaimana halnya dengan mendo'akan pemerintah murtad?!

Meskipun demikian, perbuatan tersebut tidak menghalangi untuk sholat jum'at di belakang imam imam yang mendo'akan untuk kebaikan mereka, selama hal tersebut tidak meningkat menjadi sikap menolong thogut atau menolong kesyirikannya, sebagaimana telah kami katakan di atas.

Tidak seyogyanya bid'ah yang tidak sampai menyebabkan pelakunya menjadi kafir seperti ini menjadi alasan untuk tidak sholat jama'ah dan meremehkan sholat jama'ah.

Kecuali engkau telah memiliki bukti yang pasti bahwa imam atau khotib tersebut termasuk pelindung pelingdung thogut dan anshar ansharnya, maka kalau begini, tidak halal sholat di belakangnya karena ia bukan termasuk kaum muslimin, baik mereka ber-perlakuan baik ataupun ber-perlakuan durhaka.

Sampai pada keadaan yang membolehkan untuk sholat dibelakang mereka, sebagaimana perkataan ahlus sunnah wal jama'ah yang membolehkan untuk sholat di belakang imam yang baik ataupun yang fajir.

Apapun juga keadaannya, kami telah menjawab soal yang seperti ini pada tempat tempat lain yang telah diedarkan, seperti jawaban kami terhadap sebagian pertanyaan pertanyaan dalam penjara Suwaqoh, dan kamipun mempunyai sebuah risalah yang membahas masalah ini secara terperinci yang berjudul: Masajidu adh dhiror wa hukmu ash sholah kholfa auliya' thogut wa nuwwabihi (mesjid mesjid dhiror dan hukum sholat di belakang auliya' thogut dan wakil wakilnya), semoga Allah mempermudah untuk mencetaknya.

Wassalam

Dijawab oleh: Syeikh Abu Muhammad Al Maqdisiy

Apa hukum sholat di mesjid mesjid kementrian agama?

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Bolehkah sholat di mesjid mesjid yang dibina oleh Kementerian Auqof (kalau di Indonesia, kementerian agama. pent)...?

Jazakumullah khairan.

Jawaban :

Bismillah, segala puji milik Allah, sholawat dan salam atas Rosulullah.

Saudaraku ... yang terhormat, semoga Allah menjaganya dan meng-istiqomahkannya dalam menolong Dien.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Engkau bertanya tentang hukum sholat di mesjid yang dibina oleh kementerian auqof (kementerian agama).

Bila yang engkau maksudkan adalah imam imam yang mengikuti kementerian auqof ada didalamnya, maka mereka semua tergantung pada keadaan pribadi masing masing, kami tidak mempunya hukum secara umum untuk melarang sholat di belakang mereka, selama tugas mereka tidak mengandung salah satu sebab takfir yang nampak jelas yang merupakan penghalang hakiki untuk sholat di belakangnya.

Oleh karena itu, perlu dilihat kepada masing masing individu dari mereka dan kepada apa yang nampak dari mereka. Barang siapa yang tidak nampak darinya sikap menolong thogut atau sikap tawalli kepada thogut, maka kami tidak mengharamkan sholat di belakangnya, apalagi menganggap sholatnya batal, meskipun kami tidak menyukai dan membenci pekerjaan seperti jabatan ini yang memberikan walayah (kekuasaan) diniyah pada thogut thogut.

Adapun barang siapa yang menampakkan sikap yang dapat mengkafirkan pelakunya yang nampak jelas, seperti menolong kesyirikan orang orang musyrikin penyembah undang undang buatan, atau menolong mereka dalam menghadapi kaum muwahhidin (orang orang yang bertauhid), maka tidak ada kenikmatan dan tidak ada kemulian untuk sholat di belakang mereka. Orang yang sholat di belakangnya, bila ia mengetahui kekafiran imam yang ada di depannya, maka ia tidak sholat sebagaimana yang diperintahkan dan yang disyari'tkan, dan ia dianggap bukan orang yang sholat melainkan sebagai orang yang mempermainkan diennya. Sholatnya ini tertolak karena ia telah mengerjakan bid'ah yang baru yang tidak ada ketentuannya dari Allah, yaitu sholat di belakang orang kafir, dan di dalam hadits disebutkan:

من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد

"Barang siapa yang mengada ngadakan sesuatu yang baru dalam urusan kami ini yang bukan termasuk darinya, maka ia tertolak."

Telah tetap dari Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda kepada sebagian sahabat sahabatnya:

إذا سافرتما فأذنا ليؤمكما أكبركما، وفي رواية، أحدكما

"Bila engkau berdua melakukan perjalanan, maka hendaknya kalian azan, dan yang paling besar diantara kalian berdua hendaknya menjadi imam", dan di riwayat lain: "Hendaknyanya salah seorang dari kalian berdua".

Sedangkan seorang kafir yang ber-tawalli kepada orang orang musyrikin, maka ia bukan dari kita dan kita bukan mari mereka, akan tetapi ia termasuk golongan orang orang musrikin yang ia telah bertawalli kepada mereka. Allah Ta'ala telah berfirman:

ومن يتولهم منكم فهو منهم

"Dan barangsiapa diantara kalian yang bertawalli kepada mereka, maka dia adalah termasuk dari mereka." (Al Maidah:51)

Adapun bila yang engkau maksudkan adalah mesjid mesjidnya dan keadaannya yang mengikuti kementerian auqof pada negara negara kafir serta dalam kekuasaan mereka, maka Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam telah sholat di Mesjidil Haram, padahal mesjid tersebut dalam kekuasaan Quraisy yang kafir di Makkah, dan beliaupun telah sholat di Mesjid Baitul Maqdis yang berada dalam kekuasaan Romawi, maka masjid tersebut tidak membahayakan dan tidak mempengaruhi hukum sholat di dalamnya.

Hukum asal pada masalah ini adalah sabda Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam:

جعلت لي الأرض مسجدا وطهورا

"Bumi telah dijadikan bagiku sebagai mesjid dan mensucikan."

Ini adalah nash yang umum yang mencakup semua mesjid di seluruh penjuru dunia, kecuali mesjid mesjid yang telah ada nash yang mengecualikannya, seperti mesjid yang didirikan diatas kuburan, tempat menderum onta, di tengah jalan, dan hal hal lain yang seperti ini yang diantaranya adalah masjid dhiror yang sifat sifatnya telah disebutkan dalam surat At Taubah. Tidak setiap mesjid yang berada dalam kekuasaan kementerian auqof jabariyah pada zaman kita ini seperti ini. Kecuali apabila mesjid tersebut memiliki semua sifat sifat mesjid dhiror, dan kami mempunyai risalah dalam pembahasan ini yang kami beri judul: Masajid adh dhiror wa hukmu ash sholah kholfa auliya-i ath thogut wa nuwwabihi, di dalamnya kami telah merinci pembahasan ini. Semoga Allah mempermudah dalam mencetaknya.

Di atas saya telah menyebutkan ringkasan apa yang telah saya sebutkan dalam risalah tersebut yang berkaitan dengan pertanyaanmu.

Saya memohon kepada Allah agar Dia menjadikan kami dan engkau termasuk orang yang mendengar perkataan lalu kemudian ia mengikuti yang terbaik.

وصلي الله علي نبينا محمد وعلي آله وأصحابه أجمعين

Saudaramu: Abu Muhammad.

Apa peran kaum muslimin yang sedang tidak berada di medan jihad?

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kepada Syeikh kami yang mulia, saudara saudara anda di Mesir sangat rindu sekali untuk berjihad di jalan Allah dan mengangkat senjata, dan andapun telah mengetahui keadaan yang terjadi disini pada hari hari ini. Kami tidak ingin termasuk orang orang yang menelantarkan Dien kita sehingga kami akan dihisab di hadapan Allah Azza wa Jalla, maka kami sangat berharap nasehat anda dan semoga anda ditegarkan oleh Allah, jazakumullah khairan.

Penanya: Hamilul Misk

Jawaban:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Bismillah, segala puji milik Allah, sholawat dan salam atas Rosulullah, juga atas keluarga beliau, sahabat sahabat beliau dan orang orang yang mengikuti beliau.

Amma ba'du:

Saya memohon dari Allah ketegaran di atas al haq untuk diri kami dan anda sekalian, semoga Allah memberikan barokah untuk anda sekalian atas semangat anda dalam menjalankan kebaikan. Akan tetapi wajib untuk diketahui oleh saudara saudara yang kami cintai apa yang telah disabdakan oleh Nabi kita shollallahu 'alaihi wa sallam:

جاهدوا المشركين بأنفسكم وأموالكم وألسنتكم

"Berjihadlah melawan orang orang musyrikin dengan jiwa jiwa kalian, harta harta kalian dan lisan lisan kalian."Hadits shohih riwayat Abu Daud dalam Sunan beliau

Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa jihad itu tidak hanya berupa jihad dengan jiwa. Sehingga pemahaman apabila seseorang mendapat udzur untuk tidak dapat bergabung dengan kafilah jihad, maka kewajiban jihad gugur secara keseluruhan atas dirinya adalah pemahaman yang harus dibenarkan sesuai dengan ketentuan syari'at. Jihad mempunyai tiga tingkatan: jihad dengan jiwa; ini merupakan tingkatan jihad yang paling tinggi. Kemudian jihad dengan harta; termasuk di dalamnya adalah mendanai keperluan jihad, memelihara anak anak dan janda janda para syuhada, dan lain lain. Kemudian jihad dengan lisan, termasuk di dalamnya tahridh (menyemangati kaum muslimin untuk berjihad), membantah syubhat syubhat, demikian juga jihad media masa seperti dengan menyebarluaskan bayan bayan yang dikeluarkan oleh para komandan komandan mujahidin, karya tulis syeikh syeikh jihad, atau menyerang dan merusak situs situs musuh dan lain lain. Semua dari ketiga tingkatan ini adalah saling melengkapi, meskipun jihad dengan jiwa adalah tingkatan yang paling tinggi, tetapi terkadang tingkatan tingkatan yang lain adalah lebih penting berdasarkan fase dan keadaan yang sedang dihadapi oleh jihad fi sabilillah.

Juga sebagaimana telah diketahui oleh penanya, bahwa Allah telah memberikan anugerah kepada umat ini dengan keberadaan banyak medan medan jihad, seperti negeri Afganistan, Kaukakus, Iraq, Kasymir, Pilipina Selatan, Somalia, Maghrib Al Islamiy, dan Jazirotul Arab. Maka barangsiapa yang memungkinkan untuk bergabung dengan saudara saudaranya, maka jangan sekali kali ia menyia nyiakan kesempatan ini, karena tidak semua orang yang ingin bergabung dengan saudara saudaranya berhasil mencapainya. Pada kesempatan ini, saya meminta saudara penanya dan yang membaca fatwa ini untuk melihat kembali fatwa no 4746.

Adapun bagi siapa yang tidak mampu untuk bergabung, dan jiwanya berhasrat untuk berjihad dengan jiwa, maka sebagai gantinya adalah apa yang dikenal dengan istilah Jihadul Fardi (operasi jihad pribadi). Akan tetapi ia harus mengamalkan beberapa taujihat di bawah ini:

  1. Pertama tama ia wajib meng-ikhlaskan amalannya untuk Allah Ta'ala.
  2. Kedua, melakukan operasi dengan rahasia dan kitman (tidak diketahui oleh orang lain) walaupun terhadap orang yang paling dekat dengannya.
  3. Ketiga, hendaknya ia memilih target penting pada musuh, kemudian mempelajarinya dan berlatih dengan baik untuk menjadikannya sebagai target.
  4. Keempat, hendaknya ia menghindari golongan golongan yang telah Allah haramkan untuk dijadikan sebagai target secara ibtida-an (secara awal atau secara asli untuk dijadikan sebagai target. pent)
  5. Dari pengamatanku, jihadul fardi sebaiknya dilakukan di daerah yang disitu tidak ada jama'ah jihad, kecuali pada keadaan keadaan kepepet, seperti seorang tentara thogut yang hendak memberontak terhadap ketentaraan, lalu kemudian ia menghabisi para tentara dan perwira yang ada disekitarnya. Biasanya setelah operasi jihad apapun, musuh akan menyisir daerah tersebut. Maka kami kawatirkan bila setelah operasi jihad fardi ini, musuh melakukan penyisiran daerah tersebut, padahal di daerah tersebut terdapat mujahidin yang tidak tahu menahu tentang operasi personal tadi yang akhirnya musuh akan dapat menggrebek mereka semua.

Adapun membuka front jihad baru, maka ini menuntut usaha dan persiapan yang teratur, kami tidak menasehatkan untuk tergesa gesa dalam masalah ini, kecuali dengan planning dan menjalin hubungan dengan jama'ah jihad yang sedang beroperasi yang memiliki manhaj dan aqidah yang jelas.

Pada kesempatan khusus ini, saya menasehati saudaraku penanya dan siapapun yang membaca jawaban ini, untuk memperhatikan sekali apa yang terkandung dalam siaran yang telah dipublikasikan oleh yayasan As Sahab yang berbarokah yang mengikuti Tanzhim Qoidatul Jihad, yang berjudul: Laa Tukallifu Illa Nafsaka (Kamu tidak dibebani kewajiban kecuali atas dirimu sendiri), siaran ini sangat bermanfaat sekali dalam pembahasan ini.

Saya memohon kepada Allah yang Maha Agung agar Dia mematikan kita sebagai syuhada dalam keadaan maju bukan dalam keadaan melarikan diri.

Dijawab oleh: Anggota Lajnah Syar'iyyah Mimbar Tauhid.

Syeikh Abu Muslim Al Jazairiy

 
.